nusakini.com - Surakarta - Acara pernikahan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman dan adik Presiden Jokowi, Idayati, digelar di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (26/5/2022). 

Pernikahan ini bakal digelar dengan memakai aturan protokol kesehatan ketat. Hal ini dilakukan mengingat kondisi masih dalam suasana pandemi COVID-19

Dalam agenda acara, akad nikah ini akan dilangsungkan di Graha Sabha Buana, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Presiden Joko Widodo akan menjadi wali nikah dari adiknya, yakni Idayati. Adapun untuk saksi nikah dari Idayati ialah Wakil Presiden Ma’ruf Amin. 

Sementara itu, yang menjadi saksi nikah untuk Anwar Usman ialah Panglima TNI Jenderal Andika M Perkasa.

”Prosesi pernikahan akan dimulai pukul 09.00. Diawali dengan pasrah tampi, atau penyerahan calon pengantin putra kepada keluarga putri, lalu berlanjut akad nikah. Semuanya dengan protokol kesehatan ketat,” kata perwakilan penyelenggara jasa pernikahan Anwar-Idayati, Dani Wigung.

Dani menjelaskan, bentuk penerapan protokol kesehatan ketat itu ditunjukkan dengan pembatasan jumlah tamu undangan. Hanya disediakan 200 kursi. Ini menjadi protokol yang wajib diterapkan mengingat adanya kehadiran Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam pergelaran tersebut.

Semua tamu diwajibkan mengenakan masker. Demi memastikan jumlah tamu yang datang, penyelenggara menggunakan sistem pemindaian barcode. Tamu tanpa undangan berupa barcode dipastikan tidak bisa masuk. Demi memfasilitasi tamu-tamu lainnya untuk menyaksikan akad, penyelenggara juga menyiarkan siaran langsung pelaksanaan akad.

”Untuk itu, para tamu tidak bisa mengajak putra putrinya karena kursi yang disediakan sangat terbatas. Hanya 200 kursi,” kata Dani.

Resepsi, kata Dani, bakal lebih longgar. Lebih banyak tamu yang diperbolehkan masuk. Tetapi, protokol kesehatan ketat tetap berlaku. Tamu diwajibkan mengenakan masker selama pelaksanaan acara. Sebab, acara digelar di dalam gedung. Ada hiburan musik yang disuguhkan berupa penampilan dari penyanyi Judika.

”Sebagai bentuk protokol kesehatan, kami juga tidak ada dine-in atau makan di tempat. Semuanya diberikan dalam bentuk bingkisan,” kata Dani. (*)